Membuat Bisnis Kuliner Mampu Berkelanjutan

Last update on .

Bisnis Food and Beverage (F&B) saat ini memang sangat semarak. Meskipun pandemi menerpa, bisnis ini seperti tak kehabisan amunisi untuk tetap terus berjalan. Namun, dari semakin bertumbuhnya bisnis makanan dan minuman ini lantas muncul persaingan yang sangat ketat. Dari persaingan yang sangat ketat inilah tidak jarang kita melihat beberapa bisnis yang harus gulung tikar.

 

Karena bisnis makanan dan minuman memiliki tingkat persaingan tinggi, maka setiap pengusaha perlu mengusahakan segala kemampuan untuk berkelanjutan. Dari sini timbul konsep berkelanjutan yang harus selalu dipikirkan oleh setiap pengusaha. Menariknya, konsep berkelanjutan tidak selalu terkait dengan keuntungan, tapi ada beberapa hal lain yang menjadikan sebuah bisnis F&B menjadi berkelanjutan.

 

Tiga hal dalam bisnis berkelanjutan terdiri dari profit, manusia, dan planet. Lebih lanjut, ketiga hal dalam konsep bisnis berkelanjutan tersebut harus terjadi peningkatan dari tahun ke tahun. Dari sinilah kemudian seharusnya bisnis F&B harus memiliki tim yang bekerja untuk ketiga konsep tersebut.

 

Hal pertama yakni profit jelas merupakan hal yang nyata dan tegas untuk membuat bisnis apapun, termasuk bisnis makanan dan minuman. Sedangkan aspek manusia ialah bagaimana perusahaan mempengaruhi dan menaruh kepedulian serta membawa keuntungan bagi pekerja, buruh, dan masyarakat.

 

Hal yang tak kalah pentingnya dari konsep bisnis berkelanjutan ini adalah planet. Maksud dari planet ini adalah sebuah bisnis F&B tak boleh hanya memikirkan bagaimana mendapatkan keuntungan, tapi juga bagaimana memikirkan keberlanjutan bumi. Sekarang konsumen sendiri sudah mulai memiliki kepedulian pada lingkungan dan ingin berperan untuk membantu mengurangi pemborosan kemasan dalam hal pengiriman makanan.

 

Untuk menerapkan konsep berkelanjutan terutama pada poin ketiga tersebut, ada baiknya bahwa pelaku bisnis perlu mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. Jika sebelumnya menggunakan kantong plastik sekali pakai atau styrofoam, atau kertas plastik cokelat. Maka kini sudah banyak yang menggunakan bahan alternatif yang ramah lingkungan dan mudah terurai. Bahkan tak sedikit pula pelaku bisnis F&B yang mulai mengurangi limbah pangan (food waste) untuk menghadirkan bisnis berkelanjutan.