Written by Career News.
on inLast update on .
Optimisme Bank Indonesia (BI) akan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2022 berkisar di rentang 4,7 hingga 5,5 persen. Program vaksinasi merupakan salah satu kunci dari keberhasilan penanganan pandemi di Indonesia. Dengan terlaksananya program vaksinasi secara masif dan terstruktur, mobilitas masyarakat akan meningkat dan hal ini memicu aktivitas perekonomian untuk mulai berjalan kembali.
Jika terus dipertahankan, ekspektasi pemulihan ekonomi, serta pergerakan komponen lain seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga ekspor dan impor akan berjalan sesuai harapan. Dengan disahkannya asumsi dasar ekonomi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022 menjadi tolok ukur pemerintah Indonesia dalam menyongsong perekonomian di tahun 2022.
Terdapat empat poin penting yang disepakati oleh pemerintah dan DPR yang akan menjadi dasar penentuan RAPBN. Pertama, pertumbuhan ekonomi disepakati berada di kisaran 5,2-5,5 persen. Kedua, laju inflasi ditetapkan 3 persen. Ketiga, nilai tukar rupiah ditentukan untuk tidak lebih dari Rp14.350 per dollar Amerika Serikat, dan terakhir, tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun 2022 ditetapkan sebesar 6,8 persen.
Pemerintah Indonesia juga menyetujui sejumlah langkah perpajakan. Langkah-langkah itu ditujukan untuk mengkompensasi penerimaan yang melemah dan kebutuhan pengeluaran lebih tinggi karena pandemi. Dengan adanya asumsi dasar ekonomi makro RAPBN dan langkah-langkah ini, memperbesar kemungkinan masyarakat Indonesia untuk mengoptimalkan peluangnya dalam berinvestasi.
Sebagai produsen besar dari berbagai komoditas penting dunia, Indonesia menyediakan natural hedge yang menjadi penyelamat ekonomi di tengah terjadinya inflasi tinggi di berbagai kawasan. Indonesia juga memiliki structural stories yang sehat, berbeda dengan banyak negara di Asia yang mengalami peningkatan rasio utang dan jumlah penduduk memasuki usia lanjut. Beberapa hal tersebut ikut meningkatkan daya tarik investasi di Indonesia, di tengah tren diversifikasi oleh investor yang dipicu masalah geopolitik serta pandemi.
Ekonomi digital juga masih sangat menarik dengan prospek pertumbuhan kuat. Banyak anggapan bahwa sektor teknologi, green economy, dan telekomunikasi tetap menjadi sektor pilihan. Dengan aliran dana asing yang telah kembali masuk ke pasar saham, berpeluang mendorong pertumbuhan kembali perekonomian Indonesia pada tahun 2022. Terjadinya rotasi sektoral merupakan fenomena yang wajar didukung oleh membaiknya situasi pandemi dalam negeri.
Transisi penanganan COVID-19 dari pandemi menjadi endemi telah ...
Hari pertama bekerja menjadi salah satu penentu bagaimana ...
Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu lalu menyampaikan ...
Hyundai Motor Group secara resmi mengumumkan 15 usaha ...
Sebelum membeli produk asuransi, Anda tentu harus memahami ...