(Sumber: Getty Images)
(Sumber: Getty Images)

Last update on .

Jangan menunggu mendapat atau menduduki jabatan tinggi, baru berkontribusi sepenuh hati pada perusahaan tempat bekerja. Berkontribusilah semaksimal mungkin, meski kamu masih menduduki posisi paling bawah sekalipun. Sebab, pekerjaan yang kamu lakukan saat ini tentu akan berpengaruh pada karier ke depannya. Sebagai contoh, kita bisa lihat Tim Cook. Ia sudah berperan dalam pengembangan perusahaan Apple, jauh sebelum dirinya menjabat sebagai CEO di raksasa teknologi tersebut. 

Tim Cook mengemban jabatan tersebut semenjak 24 Agustus 2014, tepatnya setelah Steve Jobs mengundurkan diri sebagai CEO Apple. Namun usut punya usut, sebelum bergabung dengan Apple, Tim Cook sudah memiliki peran dalam pengembangannya. Hal ini diungkap dalam buku karya Leander Kahney, berjudul “Tim Cook: The Genius Who Took Apple to the Next Level”.

 

 

Semenjak jadi CEO beberapa tahun yang lalu, Tim Cook mendorong perusahaan Apple agar lebih berperan lagi di dunia selain berusaha menjual inovasi produk mereka. Ia memutuskan Apple meningkatkan donasinya di lembaga amal. Bahkan pada pertengahan April 2019, ia berjanji untuk membantu biaya pemulihan Gereja Katedral Notre-Dame de Paris yang mengalami kerusakan parah akibat kebakaran pada 15 April 2019.

Namun tidak banyak yang menyadari perannya selama ini sebelum Tim Cook disorot sebagai CEO Apple. Hal yang berbeda diungkapkan oleh Wakil Presiden Pemasaran Produk di Apple, Greg Joswiak.

“Saya ingat ketika Steve Jobs sedang mewawancarai Tim. Karena ia (Jobs-red) kembali dan memberitahukan kami hal-hal yang menakjubkan mengenai operasional yang jelas ia pelajari dari wawancara dengan Tim. Jadi ia (Tim Cook-red) benar-benar memiliki dampak terhadap kami dan beberapa pemikiran opeasional yang diterapkan sebelum ia dipekerjakan,” ungkap Joswiak di buku Leander Kahney, sebagaimana dikutip dari laman Bussiness Insider.

(Sumber: Associated Press)

Sekadar informasi, Tim Cook bergabung dengan perusahaan Apple pada tahun 1998. Kala itu, ia ditunjuk menjadi senior vice president of worldwide operation dan mengemban tanggung jawab untuk melakukan pembenahan terhadap manufaktur serta distribusi produk Apple. Joswiak mengenang kedatangan Tim Cook bisa dikatakan merupakan momen yang tepat di kala perusahaan teknologi tersebut membutuhkan “wajah baru”.

“Kami sangat buruk dalam hal tersebut (operasional-red). Buruk dalam mengelola biayanya. Buruk dalam mengelola inventarisnya. Buruk dalam mengelola tagihan,” jelas Joswiak.

Sebagai senior vice president of worldwide operation, Tim Cook pun melakukan perombakan besar di internal perusahaan Apple. Pasalnya, hanya dalam waktu tujuh bulan, ia mampu mengurangi stok Mac yang belum terjual. Dari stok persediaan sekira USD400 juta menjadi USD78 juta. Selain itu, ia juga melakukan perubahan teknis seperti mengurangi jumlah pemasok yang bekerjasama dengan Apple, memindahkan para pemasok agar lebih dekat dengan pabrik Apple, dan melakukan outsourcing produksi.