(Sumber: Thedailybeast.com)
(Sumber: Thedailybeast.com)

Last update on .

Angela Ahrendts merupakan mantan petinggi perusahaan terknologi ternama, Apple. Ia mendedikasikan dirinya di sana selama lima tahun di sana. Ia menjabat sebagai kepala ritel di perusahaan tersebut. Kira-kira, apa saja yang ia kerjakan di sana? Selain itu, bagaimanakah pengalaman kerjanya di perusahaan yang dikenal sebagai salah satu raksasa teknologi itu?  

Belum lama ini, Angela Ahrendts diundang di sebuah acara podcast yang dipandu editor at large dari LinkedIn, Jessi Hempel. Di program podcast bernama Hello Monday itu, Hempel pun mengajukan berbagai pertanyaan mengenai pengalamannya selama bekerja di Apple, termasuk mengenai pelajaran apa yang didapatkan Ahrendts selama di sana. Di situ, Ahrendts menyebut kalau ia mendapatkan tiga pelajaran berharga saat masih bekerja di perusahaan tersebut.

 

 

Sebagaimana dilansir dari laman Business Insider, Ahrendts mengatakan tiga pelajaran itu terdiri dari "jangan lupa dari mana asalmu", "bergerak lebih cepat dibandingkan pemahamanmu", dan "jangan lupa bahwa kamu mengemban tanggung jawab yang besar". Untuk pelajaran pertama, ia dapatkan setelah mengamati para pegawai Apple kerap membahas nilai serta visi dari Steve Jobs.

(Sumber: gizmodo.com)

“Saya bisa membuang hal tersebut, tapi saya pikir, ‘Tidak, mari kita kodifikasikan itu. Mari kita lindungi (nilai serta visi-red) itu. Apa yang saya pelajari dari mereka setelah saya menyambangi 140 toko adalah jangan melupakan dari mana kamu berasal, dan menjadikannya sebagai fondasi,” ucap mantan petinggi Apple itu.

 

 

Ahrendts menuturkan bahwa pelajaran kedua yang didapatkannya adalah untuk bergerak cepat di era digital saat ini, mengingat Apple merupakan perusahaan yang begerak di bidang teknologi. Oleh karena itulah, Apple juga harus bisa memanfaatkan teknologi. “Saya menyampaikan kepada para pimpinan sejak awal (untuk-red) bergerak cepat. Jadi kami menyingkirkan semua manual, menyingkirkan semuanya, mulai melakukan video tiga menit di YouTube. Itulah cara kami menyatukan dan membariskan 70 ribu (pegawai Apple-red) di seluruh dunia,” tuturnya.

Walau ia menjabat sebagai kepala ritel Apple kala itu, Ahrendts menegaskan bahwa ia mengemban tanggung jawab lebih besar dibandingkan hanya fokus untuk penjualan produk Apple. “Hal ketiga adalah, jangan pernah lupa bahwa kamu memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Saya akan berbicara dengan tim mengenai dampak yang dapat mereka berikan kepada komunitas,” tambahnya.

Sebelum bekerja di Apple, Angela Ahrendts menjabat sebagai CEO di Burberry sehingga ia sudah memiliki pengalaman di usaha ritel. Pihak Apple pun mengajaknya untuk bergabung dan memimpin bisnis ritel dari perusahaan yang dibangun oleh Steve Jobs tersebut. Walaupun sempat merasa ragu, akhirnya Ahrendts menerima tawaran tersebut.