Apa Itu Influencer di Media Sosial?
Apa Itu Influencer di Media Sosial?

Last update on .

Belakangan, ramai kabar Pemprov DKI Jakarta menganggarkan Rp 5 miliar lebih untuk membayar jasa lima orang influencer media sosial. Para influencer itu bertugas untuk mempromosikan pariwisata DKI Jakarta. Meski kemudian Dinas Pariwisata DKI Jakarta menyatakan bahwa anggaran sebesar Rp 5 miliar untuk menyewa jasa influencer media sosial ini telah dihapus, kadung timbul beberapa pertanyaan besar di kalangan masyarakat. Banyak yang mempertanyakan apa itu influencer media sosial? Sebesar itukah penghasilannya sampai Pemprov DKI Jakarta sempat menganggarkan Rp 5 miliar lebih untuk mereka? 

Sebenarnya, normal jika pertanyaan di atas muncul di benak banyak orang. Karena saat ini, sudah banyak orang-orang yang memiliki ribuan atau bahkan jutaan follower di media sosialnya. Orang-orang itu menggunakan istilah influencer untuk mengidentifikasikan diri mereka. Ini sejatinya merupakan kesalahpahaman yang acap kali muncul terkait influencer, mengingat banyak orang yang tertukar antara pengaruh (influence) dengan popularitas.

Sebagaimana dilansir dari Forbes (28/3/2019), influencer harus memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain. Oleh karena itulah, influencer merupakan seseorang yang mampu memengaruhi persepsi orang lain untuk melakukan sesuatu, termasuk untuk membeli produk serta jasa tertentu. Inilah yang membuat influencer merupakan bagian penting dari bidang marketing.

Sebagai influncer, mereka yang menjadikan profesi ini sebagai karir biasanya bekerjasama dengan perusahaan tertentu untuk membantu menjual produk kepada para follower influncer tersebut di media sosial, televisi, hingga media lainnya. Karena itulah, belum tentu orang yang follower-nya banyak di media sosial bisa menjadi influncer. Untuk seseorang benar-benar menjadi influncer terdapat faktor yang harus dimiliki. Berikut ini faktor tersebut:

1. Jangkauan Pesan

Seorang influncer harus memiliki follower yang mau mendengarkan ucapan mereka, karena itu dibutuhkan jangkauan pesan yang luas. Pada umumnya, ini bisa dinilai dari jumlah follower di media sosial mereka dan seberapa banyak para follower tersebut yang benar-benar mengikuti pesan dari influencer tersebut.

2. Kredibilitas Pesan

Walau influencer memiliki follower banyak di media sosial, karir mereka tidak akan sukses tanpa tingkat kepercayaan yang tinggi. Biasanya kredibilitas ini muncul secara sendirinya dari seberapa banyak pengetahuan serta keahian yang ditampilkan oleh influencer kepada para audiensnya. Forbes mencontohkan dengan celebrity chef yang dipandang oleh para follower-nya memiliki kredibilitas tinggi dalam rekomendasi makanan dibandingkan dalam politik.

3. Memiliki Skill Layaknya Sales

Konteks sales di sini bukan berarti hanya sekadar bisa menjual produknya atau membantu menjual produk perusahaan yang bekerjasama dengan si influencer. Tapi juga memiliki kemampuan layaknya salesman yaitu mampu meyakinkan orang-orang atau follower-nya di media sosial mengenai sudut pandang si influencer.

Kemampuan ini membutuhkan gaya komunikasi yang terkesan memahami sekaligus merangkul para follower-nya. Karena itulah, kemampuan layaknya sales ini membuat hal-hal atau produk yang direkomendasikan oleh influencer dapat membuat para follower-nya merasa penasaran serta percaya hal tersebut memang cocok atau relatable untuk mereka.